PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) telah melaksanakan uji coba pemanfaatan biomassa serbuk kayu (sawdust) sebagai substitusi bahan bakar (co-firing) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bengkayang, yang dikelola oleh PLN Indonesia Power UBP Singkawang, Kalimantan Barat. Inisiatif co-firing ini merupakan bagian dari upaya PLN dalam melakukan transisi energi, guna mendukung pencapaian target nol emisi atau Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Kamis, menyatakan bahwa selain mendukung transisi energi dan pencapaian target NZE, uji coba ini bertujuan untuk memastikan bahwa biomassa jenis sawdust dapat digunakan sebagai bahan bakar co-firing di PLTU Bengkayang sebagai pengganti batubara. Dengan hasil ini, potensi sawdust di Kalimantan Barat diharapkan dapat berkontribusi pada program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon serta meningkatkan Energi Baru Terbarukan (EBT). "Sepanjang tahun 2023, PLN EPI telah melakukan langkah-langkah signifikan, dan dengan teknologi co-firing ini, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada batu bara, khususnya di PLTU Bengkayang," ungkap Iwan. Iwan menegaskan bahwa pengembangan inovasi dalam pemanfaatan serbuk kayu akan terus dilakukan. Kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan dari PLN EPI, salah satu subholding PT PLN, dalam mendorong transisi energi. Slamet Febriyanto, Manajer Operasi dan Manajemen Stakeholder Wilayah 8 PLN EPI, menyatakan bahwa uji coba co-firing telah dilaksanakan pada tanggal 24-26 Juli yang lalu. Sebelum digunakan untuk co-firing, serbuk kayu tersebut merupakan limbah yang terbuang di Kalimantan, memenuhi area kerja sawmill dan mengurangi ruang serta produktivitasnya. "Untuk mengatasi penumpukan serbuk kayu ini, sebelumnya limbah tersebut dibakar, yang menyebabkan polusi dan emisi. Namun, kami di PLN EPI bersama mitra berupaya memberdayakan masyarakat dengan mengolahnya menjadi produk co-firing yang memiliki nilai tambah," jelas Febri. Pemanfaatan serbuk kayu sebagai biomassa telah membuka peluang ekonomi bagi masyarakat, terutama di Kalimantan Barat. Terdapat 17 lokasi di sekitar PLTU Bengkayang yang dapat menyerap tiga tenaga kerja baru per lokasi dalam proses pengumpulan dan loading-unloading. Saat ini, pengumpulan serbuk kayu telah menyerap sekitar 50 tenaga kerja.
404
Realisasikan Peningkatan Ekosistem Kopi Nusantara di Kabupaten Temanggung
Menko Ekonomi Airlangga: Masyarakat Optimis Terhadap Pertumbuhan Ekonomi