Gambar: Dok/Kemendag

Dukung Peningkatan Ekspor Kopi, Mendag Zulkifli Hasan Mengapresiasi Kopi Indonesia

Kamis, 03 Okt 2024

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memberikan dukungan kepada para pelaku usaha dan komunitas petani dalam upaya meningkatkan ekspor kopi. Dukungan ini diberikan karena kopi merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian. Selain itu, kopi juga telah memberikan manfaat bagi komunitas petani di berbagai wilayah di Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Mendag Zulkifli Hasan pada acara ‘Peluncuran Indonesia Origin Selection: A Celebration of the Unique Coffee Traditions & Farmers Behind Your Favorite Nespresso Coffee’ yang berlangsung di Jakarta pada hari Rabu, (2/10).

“Kopi tetap menjadi komoditas unggulan dan prioritas ekspor Indonesia, bersanding dengan produk-produk lainnya. Usaha keras para petani dan pengusaha kopi ini memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian Indonesia,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Lebih lanjut, Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa kopi merupakan salah satu komoditas pertanian yang menunjukkan tren produksi yang meningkat antara tahun 2019 hingga 2023. Ia menekankan bahwa keberhasilan komoditas ini dapat dijadikan contoh dalam pengembangan hasil pertanian yang lebih terencana, sesuai dengan potensi masing-masing daerah.

Pengembangan hasil pertanian di masa depan harus disesuaikan dengan potensi masing-masing daerah. Ini tidak hanya berlaku untuk kopi, tetapi juga untuk rempah-rempah, coklat, kelapa, dan lainnya. Kopi tetap menjadi salah satu fokus utama, dan penting untuk memperhatikan hilirisasi produk tersebut, ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Dalam konteks perdagangan internasional, Indonesia memiliki jaringan ekspor kopi yang sangat luas. Beberapa negara tujuan utama untuk ekspor kopi Indonesia meliputi Amerika Serikat, Mesir, Malaysia, Jepang, dan Tiongkok.

Sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk memenuhi permintaan pasar global melalui ekspor biji kopi mentah (green bean) dan biji kopi yang telah disangrai (roasted bean). Pasar kopi global sangat kompetitif, sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk memperkenalkan dan meningkatkan nilai perdagangan kopi Indonesia di kancah internasional.

Permintaan akan kopi berkualitas di kalangan penikmat kopi global terus meningkat. Salah satu buktinya adalah pertumbuhan tren impor kopi dunia yang mencapai 12 persen dalam lima tahun terakhir (2019-2023).

Mendag Zulkifli Hasan juga memberikan apresiasi kepada PT Nestle Indonesia yang telah meluncurkan produk kopi kapsul Nespresso dengan tema “Indonesia Origin Selection”. Ia menyatakan bahwa peluncuran produk baru dari pelaku usaha ini dapat meningkatkan momentum ekspor kopi Indonesia.

“Kemendag memberikan penghargaan kepada PT Nestle Indonesia yang terus mempromosikan kopi Indonesia di pasar global. Kami berharap peluncuran produk ini dapat menjadi kesempatan untuk memperkenalkan cita rasa kopi khas Indonesia ke pasar global dengan cepat dan efektif,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan menyatakan bahwa terdapat berbagai tantangan dalam memenuhi permintaan kopi, khususnya untuk jenis spesialti dan premium yang mengedepankan aspek ramah lingkungan. Selain itu, konsumen kopi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, semakin memperhatikan asal usul kopi serta praktik keberlanjutan yang diterapkan. Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus mendukung ekspor kopi beserta produk turunannya.

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa Kementerian Perdagangan melakukan berbagai langkah untuk mendukung ekspor kopi. Salah satu langkah tersebut adalah membuka akses pasar internasional melalui perjanjian perdagangan. Kementerian Perdagangan juga secara aktif menjalin hubungan dagang dengan negara-negara mitra, baik melalui skema Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA), Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA), maupun Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA). “Inisiatif ini berfungsi sebagai 'jalan tol' bagi ekspor Indonesia ke mitra dagang,” jelas Mendag.

Langkah lain yang diambil adalah melalui penyediaan fasilitas pendampingan bagi para eksportir. Dengan cara ini, Kementerian Perdagangan berupaya mendukung kelancaran proses ekspor melalui pendampingan dalam memperoleh sertifikasi ekspor dan penyusunan rencana ekspor. Selain itu, terdapat juga fasilitas promosi melalui Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan diadakan kembali pada tanggal 9—12 Oktober 2024.

Acara tersebut dihadiri oleh Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN Olivier Zehnder; Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Mardyana Listyowati; Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ni Made Ayu Marthini; Pendiri Kamno Group Hitest Bharwani; Co-Managing Director Kamno Group Manoj Bharwani; Regional Business Development Manager Nespresso Southeast Asia Fabio De Gregorio; serta Presiden Direktur PT Nestle Indonesia Laurent Freixe.


Tag:



Berikan komentar

Komentar