Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengajukan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp6,1 triliun untuk 4 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Bank Tanah. Pengajuan PMN tersebut berasal dari Cadangan Pembiayaan Investasi. Keempat BUMN yang dimaksud meliputi PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Industri Kereta Api (INKA), PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI), PT Hutama Karya (HK), dan Bank Tanah. Sri Mulyani menjelaskan bahwa pengajuan PMN untuk KAI sebesar Rp2 triliun, INKA Rp965 miliar, PELNI Rp500 miliar, Hutama Karya Rp1 triliun, dan Bank Tanah Rp1 triliun. Dalam kesempatan yang sama, Rionald Silaban, Direktur Jenderal Kekayaan Negara, menjelaskan bahwa alokasi PMN untuk KAI akan digunakan untuk belanja modal retrofit dan pengadaan set KRL. Selain itu, PMN sebesar Rp1 triliun untuk Hutama Karya akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) pada ruas Palembang-Betung. Adapun PMN sebesar Rp960 miliar untuk INKA akan dialokasikan untuk pembangunan line 2 di pabrik Banyuwangi yang memproduksi kereta berbahan stainless steel. Rionald juga menyatakan bahwa suntikan modal sebesar Rp500 miliar untuk PELNI akan digunakan sebagai tambahan modal belanja untuk pembelian satu unit kapal baru, guna peremajaan armada kapal PELNI. Sementara PMN sebesar Rp1 triliun untuk Bank Tanah akan digunakan sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah 64/2021 tentang Badan Bank Tanah pasal 43 ayat 1.
404
Realisasikan Peningkatan Ekosistem Kopi Nusantara di Kabupaten Temanggung
Menko Ekonomi Airlangga: Masyarakat Optimis Terhadap Pertumbuhan Ekonomi