Tingkat NPL Sektor Properti Terus Meningkat Hingga Mencapai 2,72% Pada Bulan April 2024

Rabu, 05 Jun 2024

Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) di sektor properti perbankan mengalami peningkatan sejak awal tahun 2024. Namun, secara keseluruhan, NPL perbankan mengalami perbaikan.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), NPL properti per April 2024 mencapai 2,72%. Angka ini naik dari bulan sebelumnya yang berada di level 2,61% dan bahkan lebih tinggi dari periode April 2023 yang berada di level 2,64%.

Sementara itu, NPL gross perbankan secara keseluruhan per Maret 2024 mencapai 2,25%. Terjadi sedikit perbaikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang berada di level 2,49%.

Dalam menghadapi hal ini, Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Solikin M Juhro, menyatakan bahwa kondisi NPL properti masih dalam batas normal. Menurutnya, sektor properti tidak akan terpengaruh oleh guncangan global yang sedang terjadi saat ini.

Selain itu, Solikin juga menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan diskusi kelompok fokus (FGD) dengan para asosiasi pengusaha properti. Para pengusaha ini masih optimis bahwa risiko KPR dapat tetap dikendalikan.

"Jadi mereka yakin dapat menjaga risiko kredit yang dimiliki dan tetap meningkatkan KPR," kata Solikin.

Sementara itu, Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, mengungkapkan bahwa selama empat hingga lima tahun terakhir, BTN telah berhasil menstabilkan pertumbuhan kredit dengan kualitas kredit. Portofolio kredit BTN terbesar terdapat di sektor properti.

Nixon menjelaskan bahwa BTN selalu menjaga rasio pencadangan di level 150% untuk menjaga risiko kredit KPR saat ini. Selain itu, BTN juga akan meningkatkan rasio pencadangan hingga 200%.

"Selain itu, NPL juga mengalami penurunan sehingga penggunaan pencadangan tidak terlalu banyak," ujarnya belum lama ini.

Selain itu, Nixon juga berharap agar NPL BTN dapat terus menurun secara konsisten. Artinya, ia ingin menjaga agar NPL BTN tidak mengalami fluktuasi yang tinggi.

"Kami tidak terburu-buru untuk mencari keuntungan, tetapi kami memang menjaga cadangan," tambah EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn.

Hera mengatakan bahwa saat ini BCA mencatat NPL kredit properti tetap terjaga baik untuk segmen apartemen maupun rumah tapak. Namun, ia tidak memberikan detail kondisi NPL di segmen tersebut.

Hera hanya menyebutkan bahwa NPL BCA secara keseluruhan berada di angka 1,9% pada kuartal I-2024. Sebagai perbandingan, NPL BCA pada periode yang sama tahun lalu berada di level 1,8%.

"BCA berusaha menjaga kredit properti dengan menggunakan data analitik dan memperkenalkan nasabah secara lebih dekat melalui cabang," tandasnya.



Berikan komentar

Komentar