Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) kepada 42 kabupaten/kota sebagai pengakuan atas keberhasilan mereka dalam menghentikan praktik buang air besar sembarangan dan mendorong perilaku hidup sehat. Penghargaan STBM 2024 dibagi menjadi tiga kategori: Paripurna, Madya, dan Pratama. Kabupaten Sleman terpilih sebagai penerima STBM Paripurna terbaik, diikuti oleh Kabupaten Badung (Bali), Kota Metro (Lampung), dan Kota Tangerang (Banten). Untuk kategori STBM Madya, Kota Surabaya (Jawa Timur) meraih posisi terbaik pertama, disusul oleh Kota Mojokerto (Jawa Timur) sebagai Madya terbaik II dan Kabupaten Sragen (Jawa Tengah) sebagai Madya terbaik III. Dalam kategori STBM Pratama, Kabupaten Sidoarjo (Jawa Timur) berhasil meraih peringkat terbaik pertama, diikuti oleh Kabupaten Aceh Tamiang (Aceh) sebagai pratama terbaik II dan Kota Palu (Sulawesi Tengah) sebagai pratama terbaik III. Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, menekankan bahwa keberhasilan STBM hanya dapat dicapai melalui partisipasi aktif masyarakat dalam mengubah perilaku sanitasi. Ia menyatakan bahwa sanitasi yang buruk telah menjadi penyebab berbagai wabah penyakit sepanjang sejarah, termasuk pandemi black death yang mengakibatkan jutaan kematian. "Penghargaan ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mampu berkontribusi dalam solusi dengan memperbaiki kebiasaan sanitasi," ungkap Dante pada Selasa (10/12). Dante juga menambahkan bahwa program berbasis masyarakat seperti STBM menunjukkan efektivitas pendekatan promotif dan preventif dalam menurunkan angka penyakit akibat sanitasi yang buruk. Ia mengapresiasi kolaborasi lintas sektor yang mendukung program ini. Kesehatan merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya sanitasi menjadi dasar untuk membangun Indonesia yang lebih sehat, ujar Dante. Dante berharap acara ini dapat menjadi titik awal untuk meningkatkan kerjasama antar sektor dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Partisipasi masyarakat dalam menjaga sanitasi yang baik sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit. "Kerjasama adalah kunci dalam menghadapi tantangan sanitasi dan kesehatan lingkungan," tambah Dante. Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Anas Ma'ruf, menambahkan bahwa penghargaan STBM serta dua penghargaan lainnya, yaitu POSS dan penghargaan untuk pelabuhan serta bandar udara sehat, diberikan melalui proses seleksi yang ketat. Proses ini meliputi verifikasi dokumen, survei lapangan, dan penetapan oleh tim lintas kementerian, lembaga, serta mitra pembangunan. "Ini merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan global dan menciptakan Indonesia yang lebih sehat," jelas Anas. Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan untuk program keamanan pangan/olahan siap saji kepada sepuluh kabupaten kota, termasuk Rembang (Jawa Tengah), Sleman (DIY), dan Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur). Sementara itu, Provinsi Papua Barat meraih penghargaan sebagai pembina terbaik Program Keamanan Pangan Olahan Siap Saji (POSS) bersama dengan Jawa Tengah, yang juga mendapatkan penghargaan untuk menghentikan buang air besar sembarangan 100%. Penghargaan untuk bandar udara dan pelabuhan sehat dilaksanakan melalui kerjasama antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, dengan tujuan untuk mewujudkan pelabuhan dan bandar udara yang sehat secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang bersih, aman, nyaman, dan ramah bagi pengguna jasa transportasi, serta mendukung keberlanjutan ekonomi dan sosial untuk mengurangi dampak lingkungan negatif dan mencegah potensi risiko penyebaran guna meningkatkan kualitas kesehatan dan keselamatan kerja.
404
MIND ID dan Dedikasi terhadap Transformasi Inovasi Sosial demi Keberlanjutan
IPC TPK Mendapatkan Penghargaan di Ajang Internasional LACP Awards 2024