Dok/DBS Bank

Program Food Rescue Warrior Yang Diinisiasi Oleh Bank DBS Indonesia Dan FoodCycle Telah Berhasil Mendistribusikan Lebih Dari 6.500 Paket

, 05 Jan 2025

Sejak tahun 2020, Bank DBS Indonesia telah meluncurkan program #MakanTanpaSisa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu sampah makanan dan dampaknya terhadap pemanasan global. Pada tahun 2024, program ini bertransformasi menjadi Food Rescue Warrior, yang dirancang untuk melibatkan lebih banyak pihak, termasuk pelaku usaha di sektor horeca (hotel, restoran, dan kafe), pusat perbelanjaan, serta kawasan bisnis. Inisiatif ini mendorong partisipasi aktif dalam pengelolaan sampah makanan yang berkelanjutan dan menangani surplus makanan dengan mendistribusikan makanan atau bahan pangan yang masih layak konsumsi kepada masyarakat yang membutuhkan.

Diluncurkan pada bulan April 2024, program Food Rescue Warrior merupakan hasil kolaborasi antara Bank DBS Indonesia dan FoodCycle Indonesia, yang berfokus pada pengelolaan donasi makanan berlebih dari sektor horeca untuk disalurkan kepada mereka yang memerlukan. Sejak peluncurannya, program ini telah berhasil:

Menyelamatkan 134.700 kg surplus makanan yang dapat dimakan, yang kemudian diolah menjadi 658.071 paket makanan yang didistribusikan kepada 53.046 penerima manfaat. Dari surplus makanan yang diselamatkan, program Food Rescue Warrior berhasil mengolahnya menjadi sajian yang sehat dan bergizi, memberikan manfaat bagi masyarakat luas, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi prasejahtera.

Berkolaborasi dengan 28 mitra hotel dan 56 tenant makanan lainnya sebagai donor surplus makanan. Ekosistem Food Rescue Warrior mencakup tenant restoran dan kafe terkemuka seperti Holland Bakery, Solaria, dan Kopi Kenangan, serta jaringan hotel seperti Hotel Le Meridien Jakarta, Hotel Aston Pluit, dan Hotel Harris fX Sudirman.

Mendirikan dan mengelola tiga urban farm yang memberikan pelatihan kepada 52 individu dan mempekerjakan empat pemuda yang dibina.

Mengelola 74.695 kg sampah makanan secara berkelanjutan agar tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan langkah penting.

Melalui inisiatif Food Rescue Warrior, Bank DBS Indonesia dan DBS Foundation mengajak mitra serta masyarakat untuk bersama-sama mengatasi masalah sampah makanan dan mendukung ketahanan pangan di Indonesia. Inisiatif ini sejalan dengan pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia, khususnya pilar ketiga, yaitu Impact Beyond Banking, yang menekankan upaya menciptakan dampak positif bagi masyarakat yang lebih sejahtera dan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Mona Monika, Kepala Pemasaran Strategis & Komunikasi PT Bank DBS Indonesia, menyatakan, “Dengan menyediakan makanan bergizi sebagai kebutuhan dasar bagi masyarakat yang rentan, Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation menunjukkan komitmen nyata untuk memberikan kontribusi positif kepada komunitas, sesuai dengan visi kami untuk menjadi ‘Bank Terbaik untuk Dunia yang Lebih Baik’. Di masa mendatang, kami akan fokus untuk menjalin kerja sama dengan lebih banyak mitra guna menciptakan masyarakat yang lebih sehat, sejahtera, dan memiliki akses yang lebih baik terhadap kebutuhan dasar nutrisi.”

Tidak hanya masalah malnutrisi pada anak, berdasarkan Indeks Kelaparan Global 2023, Indonesia menempati peringkat ke-70 dari 107 negara dengan skor 20,4, yang menunjukkan tingkat kelaparan yang serius. Selain itu, laporan Global Food Security Index (GFSI) 2022 menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-63 dari 113 negara dalam hal ketahanan pangan, dengan skor rata-rata 60,2. Peringkat ini lebih rendah dibandingkan dengan Vietnam di peringkat ke-46 dan Malaysia di peringkat ke-41.

Pemerintah Indonesia juga telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengatasi masalah gizi buruk dan kelaparan. Namun, upaya kolektif dari berbagai pihak, tidak hanya pemerintah, sangat penting untuk memperjuangkan pemerataan gizi dan ketahanan pangan di Indonesia. Salah satu pihak yang dapat berperan adalah pelaku industri horeca dengan mendistribusikan kembali surplus makanan yang dihasilkan.

DBS

DBS merupakan grup jasa keuangan terkemuka di Asia yang memiliki kehadiran di 19 negara. Dengan kantor pusat dan terdaftar di Singapura, DBS berfokus pada tiga area pertumbuhan utama di Asia: Tiongkok, Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Peringkat kredit DBS yang mencapai "AA-" dan "Aa1" termasuk di antara yang tertinggi di dunia.

DBS dikenal karena kepemimpinannya yang global, diakui sebagai “Bank Terbaik di Dunia” oleh Global Finance, “Bank Terbaik di Dunia” oleh Euromoney, dan “Bank Global Tahun Ini” oleh The Banker. Bank ini berada di garis depan dalam memanfaatkan teknologi digital untuk membentuk masa depan perbankan, diakui sebagai “Bank Digital Terbaik di Dunia” oleh Euromoney dan “Paling Inovatif dalam Perbankan Digital” oleh The Banker. Selain itu, DBS telah menerima penghargaan “Bank Teraman di Asia” dari Global Finance selama 16 tahun berturut-turut, dari 2009 hingga 2024.

DBS menawarkan layanan perbankan yang komprehensif untuk semua nasabah di segmen ritel, UKM, dan korporasi. Sebagai bank yang tumbuh dan berkembang di Asia, DBS memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika bisnis di pasar yang paling aktif di kawasan ini.

Didirikan pada tahun 1989 sebagai bagian dari DBS Group yang berbasis di Singapura, PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) merupakan salah satu bank dengan sejarah terpanjang di Asia. Bank ini beroperasi dengan 1 Kantor Pusat, 13 Kantor Cabang, 16 Kantor Cabang Pembantu, dan 4 Kantor Fungsional, serta memiliki 3.011 karyawan aktif di 15 kota besar di Indonesia. Bank DBS Indonesia menyediakan layanan perbankan yang menyeluruh dengan fokus pada pengalaman nasabah untuk ‘Hidup lebih, Bank kurang’. Selain itu, Bank DBS Indonesia memiliki tujuan positif yang melampaui perbankan dan berkomitmen untuk mendukung nasabah, karyawan, dan masyarakat menuju masa depan yang berkelanjutan.

PT Bank DBS Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), serta merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

DBS berkomitmen untuk menjalin hubungan yang berkelanjutan dengan nasabah melalui pendekatan perbankan yang sesuai dengan budaya Asia. Melalui DBS Foundation, bank ini menciptakan dampak positif yang melampaui layanan perbankan dengan memberikan dukungan kepada wirausaha sosial, yaitu bisnis yang berfokus pada keseimbangan antara keuntungan dan dampak sosial serta lingkungan. DBS Foundation juga berkontribusi kepada masyarakat dalam berbagai aspek, termasuk mempersiapkan masyarakat dengan keterampilan yang diperlukan untuk masa depan dan meningkatkan ketahanan pangan.

Dengan jaringan operasional yang luas di Asia dan penekanan pada keterlibatan serta pemberdayaan staf, DBS menawarkan peluang karir yang menarik. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.dbs.com.

Tentang DBS Foundation

DBS Foundation berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan bagi mereka yang membutuhkan.

Sejak tahun 2014, DBS Foundation telah mendukung bisnis-bisnis inovatif yang memberikan dampak signifikan, dengan fokus pada penyelesaian masalah sosial utama dan pencapaian keuntungan melalui solusi yang berdampak dan bermakna. Melalui pendanaan filantropi, peningkatan kapasitas, pendampingan, dan berbagai bentuk dukungan lainnya, DBS Foundation berperan sebagai katalisator pertumbuhan dan dampak bagi bisnis-bisnis yang berorientasi pada tujuan ini.

DBS Foundation berupaya untuk mendorong perubahan positif dengan membantu masyarakat yang kurang beruntung dan menciptakan kondisi yang lebih baik. Ini mencakup penyediaan kebutuhan dasar bagi mereka yang tidak mampu serta mendorong inklusi dengan memberikan keterampilan literasi keuangan dan digital.

DBS Foundation juga menjalin kerja sama dengan mitra-mitra yang sejalan untuk mendorong perubahan yang berkelanjutan. Visinya adalah untuk memicu tindakan kolektif dalam membangun dunia yang lebih baik; menjadikan setiap hari lebih baik dan menciptakan hari esok yang lebih cerah.


Tag:



Berikan komentar

Komentar