Gambar: Instagram Kae Sang Pangarep

Mempertimbangkan Peluang Kaesang Untuk Maju Di Pilkada Jakarta 2024

Sabtu, 15 Jun 2024

Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, telah muncul dalam bursa calon gubernur atau wakil gubernur untuk DKI Jakarta pada Pilkada 2024. Ada kemungkinan Kaesang berpasangan dengan Ridwan Kamil (RK) atau Anies Baswedan. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan kesiapannya menerima opsi-opsi tersebut.

"Jika saya diminta untuk siap atau tidak (berpasangan dengan Anies), saya harus siap, juga siap (dengan RK). Saya kembali mengatakan, dalam politik kita tidak masalah dengan siapa pun," ujar Kaesang di Kantor DPP PSI, Jakarta, pada Kamis (13/6).

Setelah Mahkamah Agung (MA) mengeluarkan putusan, Kaesang resmi menjadi calon kepala daerah. Putusan Nomor 23 P/HUM/2024 mengubah syarat usia calon kepala daerah, yang semula minimal berusia 30 tahun sejak penetapan pasangan, menjadi usia 30 tahun setelah pelantikan pasangan terpilih.

MA juga meminta kepada KPU RI untuk mencabut Pasal 4 ayat (1) huruf d PKPU Nomor 9 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. 

Apakah Kaesang memiliki peluang untuk maju dalam kontestasi politik Jakarta?

Menurut Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul, peluang Kaesang untuk maju sebagai peserta dalam Pemilihan Gubernur DKI memang terbuka. Namun, ia masih belum melihat peluang yang jelas sebelum dilakukan survei elektabilitas.

Di sisi lain, Adib juga berpendapat bahwa Kaesang lebih berpeluang maju sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) daripada Calon Gubernur (Cagub).

"Untuk Cawagub berpeluang, tapi untuk Cagub saya masih mengatakan itu berat meski dia Ketua Umum Partai Politik," kata Adib saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (14/6).

Menurut Adib, nama Kaesang masih belum bisa bersaing dengan nama-nama terkenal seperti Anies dan RK. Kaesang masih terbilang baru dalam dunia politik di Indonesia.

Meskipun begitu, Adib juga melihat bahwa munculnya nama Kaesang dalam bursa Pemilihan Gubernur Jakarta tidak terlepas dari keberhasilan kakaknya, Gibran Rakabuming Raka, yang berhasil menjadi Wakil Presiden terpilih.

Adib mengatakan bahwa formula keberhasilan Gibran kemungkinan bisa diimplementasikan kembali dalam karier politik Kaesang.

"Munculnya nama Kaesang ini bisa dikatakan sebagai era politik Kaesang, ketika misalnya Pak Jokowi bisa menurunkan Gibran dan berhasil menjadi Wakil Presiden, nah trigger politiknya kan dari sini," kata Adib.

Dengan 'bantuan' dari Presiden Jokowi yang saat ini masih menjabat, maka kemungkinan hal itu akan meningkatkan elektabilitas Kaesang. Terlebih lagi, Kaesang merupakan sosok anak muda yang bisa dengan mudah digandrungi oleh generasi Z.

Adib mengatakan bahwa saat ini masyarakat Jakarta didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z yang beberapa di antaranya dapat dianggap sebagai pemilih swing.

"Jadi menurut saya, mudah untuk modal atau tiket," ungkap Adib.

Adib juga berpendapat bahwa nama Kaesang yang beredar dalam bursa Pilgub Jakarta masih perlu diuji. Terutama setelah Kaesang menyebut nama Anies dalam beberapa pernyataannya.

Meskipun begitu, hal tersebut tidak hanya sekadar isu belaka. Mungkin saja, Kaesang memang sedang dipersiapkan untuk maju di Jakarta dan menggandeng sosok yang memang fenomenal di Jakarta.

"Dalam politik, penting untuk melakukan tes ombak, sehingga dapat menjadi formula untuk benar-benar maju atau tidak," kata Adib.

"Jika Anies dan Kaesang berkolaborasi, saya pikir itu akan menjadi peristiwa politik yang mengguncang dunia politik, namun hal itu bisa saja terjadi," tambahnya.



Berikan komentar

Komentar